Berawal
dari besarnya harapan untuk mengenyam pendidikan gratis di Eropa, hadirnya
salah satu Band asal negeri Tulip, Valerius,
bisa dikatakan sebagai salah satu dasar pemicu yang berhasil mendorongku untuk
menggali informasi lebih tentang Belanda.
Selain
merupakan bagian dari sejarah Indonesia, pemahamanku mengenai negeri kincir
mungkin hanya sebatas nama seperti Edwin van der Sar, Ruud van Nistelrooy, Robin
Van Persie dan nama – nama pemain bola yang merumput di liga – liga Eropa atau
pun punggawa tim nasional Belanda yang tahun 2010 lalu hampir mengangkat trophy Piala Dunia 2010.
Belanda
merupakan tanah air dari nama yang tak asing seperti Rembrant, Van Gogh, Erasmus
dan master seni serta filosof tersohor
dunia lainnya. Gabungan dari letaknya yang strategis dan salah satu gerbang
masuk ke Eropa, semakin memperluas jaringan perdagangan Belanda dengan dunia
internasional. Kendati negara kecil, Belanda memegang peranan penting dalam
perekonimian dunia, khususnya Eropa. Ditambah lagi dengan baiknya pengelolaan
lahan, peraian, sarana transportasi dan juga tenaga kerja yang berkualitas. Wajar
jika banyak perusahaan asing berinvestasi di Belanda. Baru – baru inipun
Belanda meraih “The Best Place for
Business” (urutan 2 di dunia)
Belanda
menitik beratkan pada hubungan international dan juga bidang industri. Perusahaan
besar bekerja sama dengan institusi penelitian untuk menciptakan inovasi baru
dan meningkatakan pelayanan masyarakat. Sebagai pionir dalam tekhnologi dan
informasi, reputasi sistem pendidikan di Belanda telah diakui dunia. Pendidikan
dan pelatihan merupakan hal wajib dalam sistem pendidikan Belanda. Mahasiswa Belanda
memiliki kecenderungan untuk mandiri dalam kreatif guna menghadapi persaingan global.
Pola diskusi yang diterapkan Belanda erat kaitannya perkembangan Industri kreatif
di Belanda yang melahirkan tenaga – tenaga ahli professional, dan juga peraih
Nobel.
Belanda
berpenduduk padat dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Namun hal tersebut tak
menjadikan negara Belanda semrawut. Bahkan Amsterdam yang berpenduduk terbanyak
dibandingkan kota lainnya merupakan city
with “The Best Quality of Living”
. Hal tersebut merupakan cerminan dari baiknya sarana umum, perumahan, kesehatan,
lingkungan dan stabilnya perekonomian. Bukanlah hal yang mengherankan jika Belanda
juga menempati posisi ketiga untuk “The Best Country for work-life Balance”.
Warga Belanda juga menempati urutan keempat untuk “The World Happiness Report”.
Liberal
merupakan salah satu karakter Belanda. Mereka amat membuka diri terhadap dunia
luar.Tak mengherankan jika Mahkamah internasional berkedudukan di Belanda. Negeri
Kincir itu juga dikenal sebagai negara dermawan. Kepedulian akan kedamaian dan
kemanan dunai mercatat di Belanda sebagai “one
of the world’s most generous aid donor”
Tak
diragukan lagi Belanda menawarkan sejuta daya tarik untuk dijelajahi. Buka hanya
museum, canal dan aneka bangunan bersejarah lainnya. Siapa yang bisa menolak sentuhan
innovasi dan kecanggihan pendidikan di Belanda. So, it is more than Tulips, is Netherlands!
sumber:
aihhh keyennnnnn!! jadi pingin kesono
ReplyDelete