Monday, May 14, 2012

is more than Tulips, is Netherlands!


Berawal dari besarnya harapan untuk mengenyam pendidikan gratis di Eropa, hadirnya salah satu Band asal negeri Tulip, Valerius, bisa dikatakan sebagai salah satu dasar pemicu yang berhasil mendorongku untuk menggali informasi lebih tentang Belanda.

Selain merupakan bagian dari sejarah Indonesia, pemahamanku mengenai negeri kincir mungkin hanya sebatas nama seperti Edwin van der Sar, Ruud van Nistelrooy, Robin Van Persie dan nama – nama pemain bola yang merumput di liga – liga Eropa atau pun punggawa tim nasional Belanda yang tahun 2010 lalu hampir mengangkat trophy Piala Dunia 2010.

Belanda merupakan tanah air dari nama yang tak asing seperti Rembrant, Van Gogh, Erasmus dan master seni serta filosof tersohor dunia lainnya. Gabungan dari letaknya yang strategis dan salah satu gerbang masuk ke Eropa, semakin memperluas jaringan perdagangan Belanda dengan dunia internasional. Kendati negara kecil, Belanda memegang peranan penting dalam perekonimian dunia, khususnya Eropa. Ditambah lagi dengan baiknya pengelolaan lahan, peraian, sarana transportasi dan juga tenaga kerja yang berkualitas. Wajar jika banyak perusahaan asing berinvestasi di Belanda. Baru – baru inipun Belanda meraih “The Best Place for Business”  (urutan 2 di dunia)

Belanda menitik beratkan pada hubungan international dan juga bidang industri. Perusahaan besar bekerja sama dengan institusi penelitian untuk menciptakan inovasi baru dan meningkatakan pelayanan masyarakat. Sebagai pionir dalam tekhnologi dan informasi, reputasi sistem pendidikan di Belanda telah diakui dunia. Pendidikan dan pelatihan merupakan hal wajib dalam sistem pendidikan Belanda. Mahasiswa Belanda memiliki kecenderungan untuk mandiri dalam kreatif guna menghadapi persaingan global. Pola diskusi yang diterapkan Belanda erat kaitannya perkembangan Industri kreatif di Belanda yang melahirkan tenaga – tenaga ahli professional, dan juga peraih Nobel.

Belanda berpenduduk padat dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Namun hal tersebut tak menjadikan negara Belanda semrawut. Bahkan Amsterdam yang berpenduduk terbanyak dibandingkan kota lainnya merupakan city withThe Best Quality of Living” . Hal tersebut merupakan cerminan dari baiknya sarana umum, perumahan, kesehatan, lingkungan dan stabilnya perekonomian. Bukanlah hal yang mengherankan jika Belanda juga menempati posisi ketiga untuk “The Best Country for work-life Balance”. Warga Belanda juga menempati urutan keempat untuk “The World Happiness Report”.

Liberal merupakan salah satu karakter Belanda. Mereka amat membuka diri terhadap dunia luar.Tak mengherankan jika Mahkamah internasional berkedudukan di Belanda. Negeri Kincir itu juga dikenal sebagai negara dermawan. Kepedulian akan kedamaian dan kemanan dunai mercatat di Belanda sebagai “one of the world’s most generous aid donor

Tak diragukan lagi Belanda menawarkan sejuta daya tarik untuk dijelajahi. Buka hanya museum, canal dan aneka bangunan bersejarah lainnya. Siapa yang bisa menolak sentuhan innovasi dan kecanggihan pendidikan di Belanda. So, it is more than Tulips, is Netherlands!

sumber:


1 comment: